Diberdayakan oleh Blogger.

rss

Selasa, 11 Januari 2011

TERAPI SENYUM dan TERTAWA

 
"Senyummu di wajah saudaramu adalah sedekah." (HR. Ahmad)
1. Tertawa bisa meningkatkan Kekebalan Tubuh
  • ·         Norman Causins, seorang redaktur Saturday Review di AS, menderita penyakit aneh dan langka. Penderita penyakit ini bakal merasakan sakit yang luar biasa, meskipun hanya menggerakkan sedikit bagian tubuhnya. Norman menggantikan semua obat yang diminumnya dengan banyak tertawa plus mengonsumsi vitamin C. Berbagai film komedi dia tonton, sehingga ia bisa tertawa terbahak-bahak. Pada hari kedelapan setelah menjalani terapi tersebut ia sudah bisa menggerakkan jempolnya tanpa rasa sakit. Juga tertawa selama 10 menit bisa membuat dia tidur pulas selama 2 jam. Akhirnya, penyakitnya berangsur sembuh, kemudian hilang sama sekali. Pengalamannya itu kemudian dibukukan dalam An Anatomy of Illness.
  • ·         Dr. Lee Berk, seorang imunolog dari Loma Linda University di California, AS : tertawa bisa mengurangi peredaran dua hormon dalam tubuh, yaitu efinefrin dan kortisol, yang bisa menghalangi proses penyembuhan penyakit.
  • ·         dr. Rosemary Cogan dari Texas Tech University : menemukan bukti bahwa rasa nyeri atau sakit akan berkurang setelah tertawa. Tidak itu saja, kekebalan tubuh pun bisa meningkat.

2. Tertawa bisa meredahkan stres
  • ·         Dra. Tieneke Syaraswati ,S.Psi,S.Ed,M.Fil,A.Andr seorang psikolog dan dosen pengajar FKUI : Sumber stres pada seseorang bisa berupa akumulasi kesedihan ditambah kecemasan di masa lampau, serta kekhawatiran menatap masa depan, karena tidak sanggup mengambil jalan pintas. Akhirnya, penyandang stres hanya bisa mengurung kenikmatan serta kebahagiaan hidupnya. Jika manusia berada dalam kondisi cemberut atau jarang tersenyum dan tertawa (baca stres) maka hormon adrenalin lah yang dilepaskan tubuh, hormon tersebut justru merusak daya tahan dan kinerja organ tubuh hingga sebabkan beberapa penyakit. Hidup penuh dengan senyum dan tawa akan terasa lebih segar serta bermanfaat dalam menekan stres yang kita hadapi. Tawa yang tampaknya sepele dan berlangsung hanya sesaat ternyata punya pengaruh yang dapat bertahan cukup lama.

3. Tertawa bisa mencegah serangan jantung dan menurunkan hipertensi.
  • ·         Budhi Setianto, ahli penyakit jantung pada Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta : dengan tawa, jantung jadi tidak berdebar terlalu kencang. Tertawa bisa membuat saraf simpatis --saraf yang membuat jantung berdenyut-- akan bekerja. Pada awalnya, kerja jantung bertambah keras. Tapi, ketika tawa terus berlanjut, pikiran orang jadi rileks. Saraf parasimpatis ikut bekerja. Kerja jantung pun kembali normal. Saraf parasimpastis berfungsi melambankan denyut jantung.
  • ·         Sugianto Wiryodiardjo, pesiunan Pertamina, Jakarta. Sugianto Wiryodiardjo mengikuti terapi tawa. Hasilnya, menurut Sugianto, lumayan manjur. Penyakit darah tinggi yang diidapnya sudah berkurang. Tekanan darah pria berusia 72 tahun itu semula 160/110 mmHg. Tensinya kini kembali normal, 120/90 mmHg. Dosis obat yang diberikan dokter pun dikurangi. Sebelumnya, ada delapan macam obat yang harus ia tenggak dalam sehari. Beberapa di antaranya obat pengencer darah dan pelebar pembuluh darah. "Sejak saya ikut terapi, dosis obat saya berkurang jadi tiga macam," kata ayah tiga anak dan delapan cucu itu, dua pekan lalu. Rasa berdebar di dada pun tak terasa lagi. Pertama mengikuti terapi tawa, Sugianto mengaku susah melakukannya. Maklum, ia tergolong sulit tertawa kalau sesuatu yang didengar atau dilihatnya tidak menggelikan. Lagi pula, ia tergolong pemalu. Karena dipaksa, lama-kelamaan ia bisa terbahak-bahak. "Kalau sudah tertawa, susah berhentinya," ujar Sugianto.
·         Dr M Miller, Direktur Centre for Preventive Cardiology Maryland Medical Centre Baltimore : telah membuktikan hubungan tertawa dengan serangan jantung. Penyebab serangan jantung antara lain stres, yang memicu kerusakan endothelium pembuluh arteri jantung dan mendorong terciptanya kolesterol dalam pembuluh darah. Tertawa bisa menghasilkan zat kimia (kemungkinan nitrioksida) yang dapat memperlancar peredaran darah. Saat stres keluarlah hormon adrenalin yang menyebabkan jantung berdebar keras. Saat tertawa, tubuh melepaskan hormon adrenalin dan secara otomatis tercipta efek antiadrenalin, ketegangan mereda dan tekanan darah menurun.

4. Melatih organ-organ tubuh.
  • ·         dr. William Foy dari Universitas Stanford bilang : tertawa terbahak-bahak amat bermanfaat bagi orang sehat. Hasil penelitiannya menunjukkan, tertawa terpingkal-pingkal akan menggoyang-goyangkan otot perut, dada, bahu, serta pernapasan, sehingga membuat tubuh seakan-akan sedang joging di tempat. Sesudah tertawa demikian tubuh terasa rileks dan tenang, sama seperti orang habis berolahraga. Tertawa juga akan melatih diafragma torak, jantung, paru-paru, perut, dan membantu mengusir zat-zat asing dari saluran pernapasan. Di samping itu tertawa sangat ampuh untuk meringankan sakit kepala, sakit pinggang, dan depresi.
  • ·         dr. William Frey, seorang pakar biokimia dan direktur Dry Eyes and Tears Research Center di Mineapolis, AS : tertawa akan menggerakkan bagian dalam tubuh, mengaktifkan sistem endokrin sehingga mendorong penyembuhan suatu penyakit. Menurut hipotesisnya, tertawa akan merangsang otak untuk memproduksi hormon tertentu yang pada akhirnya akan memicu pelepasan endorfin (zat pembunuh rasa sakit) yang diproduksi oleh tubuh.

5. Awet muda dan mempererat hubungan
  • ·         Penelitian Prof. Dr. Lucille Namehow, seorang pakar yang menangani proses penuaan dari Connecticut, AS : menyodorkan fakta bahwa tertawa bisa membantu mereka yang sudah tua renta untuk tetap awet tua, sementara yang muda tetap awet muda, serta mempererat hubungan antara anggota keluarga.

6. Ekspresi wajah benar-benar berakibat besar pada cara kita berpikir dan merasa
  • ·         Israel Waynbaum, fisiolog Perancis : Ia yakin bahwa saat otot wajah begerak, mekanisme hormonal dalam otak menjadi aktif. Berbagai otot wajah yang digunakan untuk tersenyum, amarah, rasa jijik, dan lain-lain terkait dengan berbagi neotransmiter dalam otak. Dalam penelitihannya memperlihatkan saat subyek mulai tersenyum denyut jantung serta tekanan darahnya menurun dan sistem tubuhnya menjadi santai. Seluruh perubahan yang terjadi saat tersenyum menunjukkan hal-hal yang positif. Sedangkan untuk ekspresim lainnya perubahan tubuh bersifat negatif. Padahal selama percobaan para subyek tidak benar-benar merasa berbahagia, sedih, jijik dll., tetapi hanya mengerutkan otot-otot wajahnya agar membentuk ekspresi yang diasosiasikan dengan emosi-emosi tersebut.

7. 3 tipe Senyum.
·         Dr. Paul Ekman, profesor di Universitas California :
·         Ia menggambar tiga tipe utama senyum: senyum penuh perasaan, senyum palsu dan senyum sedih. Senyum Penuh Perasaan yaitu senyum di mana ada "luapan spontan emosi positif", Senyum Palsu adalah "upaya sengaja untuk merangsang emosi positif", Senyum Sedih ialah "pengakuan tentang suatu keadaan menyedikan yang dilihat demikian juga oleh orang lain. Tidak selalu mudah membedakan senyum penuh perasaan dengan senyum palsu, tetapi ada beberapa tanda kunci yang tak dapat ditutupi oleh aktor atau penipu wajah paling terlatih sekalipun. Sebab otot-otot yang memunculkan kedua senyum tersebut tidak sepenuhnya dikendalikan. Perbedaan paling mencolok tampaknya ada pada jumlah simetri di wajah. senyum disengaja jauh lebih asimetris atau melenceng ketimbang senyum asli dan senyum disengaja juga berlangsung lebih lama (1 atau 2 detik lebih lama).
·         Kemampuan tersenyum merupakan anugerah bawaan bagi semua manusia, satu-satunya mahkluk di bumi yang dapat tersenyum. Tersenyum adalah tindakan paling manusiawi; ia merupakan ekspresi wajah yang paling alamiah. Tersenyum tidak perluh biaya dan memiliki efek samping yang postif.
·         Orang yang mudah tersenyum dianggap lebih ramah dan terbuka, mudah bergaul, ekstrovert, penyayang, hangat, dan murah hati. Secara naluriah kita lebih mendekat pada orang yang banyak tersenyum. Mereka terlihat lebih "manis" ketimbang orang yang jarang atau tidak pernah tersenyum.
Jika tersenyum, otak mereka mengeluarkan seretonin yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka

Berikut ini rangkuman tentang manfaat senyuman :
1. Senyum membuat Anda lebih menarik.
Orang yg byk tersenyum memiliki daya tarik.
Orang yg suka tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang. Orang yg selalu merengut, cemburut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat orang-orang disekeliling tidak nyaman. Dipastikan orang yg byk tersenyum memiliki byk teman.

2. Senyum mengubah perasaan
Jika Anda sedang sedih, cobalah tersenyum.
Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik. Menurut penelitian, senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah.

3. Senyum menular
Ketikan seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang.
Orang disekitar Anda pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia

4. Senyum menghilangkan stres
Stres bisa terlihat di wajah.
Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih. Ketika anda stres,ambil waktu untuk tersenyum. Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih jernih.

5. Senyum meningkatkan imunitas.
Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik.
Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks. Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyum.

6. Senyum menurunkan tekanan darah
Tidak percaya? Coba Anda mencatat tekanan darah saat anda tidak tersenyum dan catat lagi tekanan darah saat anda tersenyum saat diperiksa.
Tekanan darah saat Anda tersenyum pasti lebih rendah.

7. Senyum melepas endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin
Senyum ibarat obat alami.
Senyum bisa menghasilkan endorphin,pemati rasa alamiah, dan serotonin. Ketiganya adalah hormon yg bisa mengendalikan rasa sakit.

8. Senyum membuat awet muda
Senyuman menggerakkan byk otot .
Akibatny otot wajah terlatih sehingga anda tidak perlu melakukan face lift. Dijamin dengan byk tersenyum Anda akan terlihat lebih awet muda.

9. Senyum membuat Anda kelihatan sukses.
Orang yg tersenyum terlihat lebih percaya diri,terkenal, dan bisa diandalkan.
Pasang senyum saat rapat atau bertemu dengan klien. Pasti kolega Anda akan melihat Anda lebih baik.

10. Senyum membuat orang berpikir positif.
Coba lakukan ini : pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pasti susah.
Penyebabnya, ketika Anda tersenyum,tubuh mengirim sinyal “hidup adalah baik”. Sehingga saat tersenyum, tubuh menerimanya sebagai anugerah.

Senyuman adalah sikap dan energi positif yang dipancarkan lewat ekspresi wajah yang ceria dan menggembirakan. Oleh karena itu, senyuman merupakan perbuatan kecil yang mencerminkan salah satu ciri akhlak yang mulia, namun kesannya cukup besar dalam mempengaruhi keadaan . Menurut Tanadi Santoso, dalam senyum ada hal yang sederhana, mudah dan murah untuk dilakukan tapi hasilnya luar biasa.

Tanadi Santoso menyebutkan keluarbiasaan senyuman sebagai sebuah kekuatan universal yang menarik sekali. Disebutnya demikian, karena ia berpandangan bahwa senyuman akan menunjukkan hal yang positif. Senyum yang tulus dengan hati terbuka akan memancarkan sikap mental yang positif. Akan memancar kehangatan dari orang tersebut. Sebuah perasaan (feeling) yang mudah menular. Juga menunjukkan keterbukaan kita dengan orang lain. Terasa sebuah perasaan keyakinan (confident) akan hidup ini. Dan yang terasa lainnya, apapun yang kita katakan akan terasa lebih manis, enak didengar dan menyenangkan bagi orang lain.

Soejitno Irmim dan Abdul Rochim dalam bukunya Penampilan Pribadi yang Simpatik, menyatakan bahwa disamping senyum itu murah, tidak usah membeli dan stoknya luar biasa banyaknya, senyum ternyata memiliki daya ajaib seperti senyum dapat membangkitkan jiwa-jiwa yang damai dan semangat.

Manfaat senyum memenuhi seluruh relung kehidupan manusia, mulai dari sudut kepribadian, ekonomi, perasaan, kesehatan, hingga pengabdian pada Allah yang Maha Mengasihi dan Menyayangi makhluk-Nya. Dari segi kepribadian, senyum menjadi salah satu syarat untuk menjadi pribadi yang karismatik.
Menurut Andrew DuBrin dalam bukunya The Complete Ideal's Guides Leadership, orang yang mirip patung sangat sulit disebut karismatik. Untuk menunjukkan dinamisme personal, perlu sering-sering menggunakan ekspresi wajah yang hidup, yang antara lain dengan senyum yang mengembang, senyum simpul, dan ekspresi senang. Senada dengan itu, Tanadi Santoso mengatakan, senyum memiliki efek menular dan merupakan cara yang murah untuk memperbaiki penampilan. Wajah yang penuh senyum selalu bersedia menerima siapa saja.

Senyum adalah lambang optimisme, simpati, empati, keceriaan, berpikir positif, persahabatan dan sikap-sikap positif lainnya. Menurut Soejitno Irmim dan Abdul Rochim, orang yang selalu ceria dan banyak senyum mencerminkan pribadi yang optimis dan senyum membuat kita terbebas dari sikap apriori. Pribadi yang tak gentar menghadapi rintangan dan resiko yang menghadang di depan matanya. Orang yang optimis selalu punya harapan akan masa depannya. Ia menjalani hidup ini dengan nyali yang besar, karena ia yakin hanya nyali dunia ini dapat ditaklukkan. Hidup harus dilalui dengan penuh keberanian karena ketakutan merupakan setengah dari kegagalan.

Kalau kita tersenyum dada akan terasa lapang, sehingga kita dapat berpikir cerdas dan dengan hati yang bening. Kecerdasan pikiran dan kebeningan hati selanjutnya akan mencegah unsur-unsur negatif merasuk ke dalam diri. Pada akhirnya kita akan menjadi manusia yang selalu berprasangka baik dan bersikap simpatik terhadap setiap persoalan.

Dari segi ekonomi, senyuman dapat menjadikan sesuatu lebih efektif, membahagiakan dan informatif. Bahkan pepatah Orang Cina Kuno mengatakan, "Seseorang tanpa wajah yang tersenyum tidak boleh membuka toko." Dale Carnegie dalam bukunya How To Win Fiends and Influence People mengutip pernyataan Prof. James V. McConnell, seorang psikolog di Universitas Michigan yang mengekspresikan perasaannya mengenai senyuman. "Orang yang tersenyum," katanya, "cenderung mampu mengatasi, mengajar dan menjual dengan lebih efektif, dan membesarkan anak-anak yang lebih bahagia. Ada jauh lebih banyak informasi tentang senyuman daripada sebuah kerut di kening. Karena senyum itulah yang mendorong semangat, alat pengajaran yang jauh lebih efektif daripada hukuman."

Senyuman menciptakan kegembiraan, membuat suasana menjadi ceria, membantu mengembangkan keinginan yang baik dalam bisnis, membangkitkan semangat, dan mempererat hubungan dengan orang lain (Ted W. Engstrom). Dan, Dale Carnegie menyimpulkan bahwa dengan melakukan tindakan tersenyum, kita dapat mengatur perasaan sehingga bersemangat dan dimampukan untuk melayani pelanggan dengan lebih baik atau menjual dengan efektif.

Lebih tegas lagi, Tjantana Jusman dalam buku Tips Memberkati Bisnis Anda menyatakan bahwa salah satu faktor penentu kesuksesan Layanan Pelanggan di banyak perusahaan ternyata adalah keramahan yang terpancar di balik senyuman para karyawannya. Dari segi perasaan, senyum adalah obat yang paling mujarab untuk mengatasi kekurangberuntungan hati dan jiwa, bahkan perang. Menurut Soejitno Irmim dan Abdul Rochim, senyum adalah obat yang paling mujarab. Dengan senyum, kita dapat menghilangkan kesedihan, gundah gulana, gelisah dah keresahan. Banyak persoalan berat yang hanya dapat dipecahkan dengan senyum. Perang bisa batal gara-gara senyum. Alangkah indahnya jika semua manusia di dunia ini pandai tersenyum, sebab di dalam senyum terdapat penawar semua niat jahat yang berkecamuk di dada manusia.

Mereka menambahkan bahwa sebuah senyuman yang diberikan dengan tulus dan ikhlas nilainya tak dapat ditukar dengan segepok uang. Senyum memberikan banyak arti bagi kehidupan manusia, dunia akan nampak suram jika kita tidak pandai tersenyum. Dengan senyum manusia dapat mencapai maksudnya, dengan senyum sesuatu yang mustahil bisa menjadi mungkin.

Selain itu, dijelaskan pula bahwa hati manusia lebih mudah ditaklukkan dengan senyuman daripada dengan kata-kata yang bernada ancaman dan paksaan. Kalau kita ingin mempengaruhi orang lain, pertama kali yang kita lakukan adalah memberinya senyum. Jarang sekali orang yang kebal terhadap senyuman, meskipun diberikan oleh orang yang tidak berarti apa-apa. Seulas senyum dapat meruntuhkan sebongkah karang yang kokoh di tengah samudera. Seulas senyum dapat mencairkan hati yang beku dan menutup kebenaran.

Senyuman memberikan sinyal perasaan keamanan bagi siapapun. Dalam sebuah situs internet ditulis, percayalah senyum itu adalah seni yang tercermin dari kedamaian hati. Semakin damai hati kita, maka senyum itu akan tersebar pada setiap insan yang terjumpai. Hingga terbersit arti "aku aman bagimu, aku menebarkan kebaikan untukmu dan aku adalah sahabat baikmu." (http://achoey.wordpress.com/2007/12/10/senyum-adalah-kekuatan/)

Dari sudut kesehatan, terbukti senyuman dapat merangsang otot-otot wajah dan memberi kesegaran dan mengurangkan kerut-kerut di wajah, kesehatan tubuh dan jiwa dengan melepaskan tenaga emosi yang berpusat dari dalam. (http://www.geocities.com/tgk_maat/ index_sunyuman.htm). Menurut Tanadi Santoso, diperlukan lebih banyak otot untuk mengerutkan wajah dibanding memberikan senyuman. Jadi, lebih mudah untuk tersenyum daripada mengerutkan wajah. Senyum meningkatkan nilai pada wajah. Dan, tentunya membuat wajah kita lebih indah dan berseri, sehingga tampak lebih awet muda.
“Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu.” (HR. At-Tirmidzi)

Kita semua pernah tersenyum. Saat kita melemparkan senyum kepada saudara kita, dia pun membalas dengan senyuman. Dan ketika saudara kita tersenyum kepada kita, kita juga membalas senyumnya. Terasa damai hidup ini jika hari-hari terlalui dengan senyuman.

Tersenyum bukan hanya mudah dilakukan, namun ia juga mempunyai banyak manfaat. Dengan senyum, keakraban antarsesama bisa terjalin, beban yang berat terasa lebih ringan, dan kemarahan serta permusuhan pun bisa mencair. Seseorang juga lebih menarik dengan senyumannya. Bahkan, seseorang tampak lebih muda dengan senyum yang tersungging di bibirnya.

Seseorang yang murah senyum lagi berwajah ceria biasanya mudah bergaul dan mempunyai banyak kawan. Sebaliknya, orang yang selalu bermuka cemberut dan pasang tampang masam, cenderung sulit bergaul dan sedikit temannya. Senyum adalah sinyal persaudaraan dan keramahan.

Dari segi kesehatan, terbukti secara ilmiah bahwa senyum bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan imunitas tubuh, dan dapat menghilangkan stres. Tidak heran, jika Nabi SAW adalah orang yang sangat sehat, karena beliau adalah sosok yang murah senyum dalam interaksinya bersama keluarga dan para sahabat.

Jarir bin Abdillah RA berkata, “Sejak aku masuk Islam, Nabi SAW tidak pernah menghalangiku untuk menemuinya. Dan setiap kali berjumpa denganku, beliau selalu tersenyum padaku.” (HR. Al-Bukhari)

Meskipun ringan, senyum merupakan amal kebaikan yang tidak boleh diremehkan. Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun, sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu.” (HR. Muslim)

Seperti latihan fisik, senyum juga bermanfaat merangsang nafsu makan, menawarkan cara yang potensial untuk membantu pasien yang kurang gizi dari makanan mereka. "Efek dari tertawa atau tersenyum sama seperti anda berolahraga berulang-ulang," tukas peneliti dari California, Lee Berk seperti dikutip dari dailymail, Kamis (30/4).

Sebelumnya, peneliti meminta relawan melihat dua video berdurasi 20 menit. Video pertama bertemakan cerita sedih dan kedua bertemakan cerita lucu. Peneliti sengaja memisahkan minggu yang berbeda untuk video tema yang berbeda, untuk memastikan dampak tidak tumpang tindih.
Dari kedua video, peneliti mengukur tekanan darah dan tingkat dua hormon nafsu makan, leptin dan ghrelin. Hasilnya, tidak ada efek yang signifikan terlihat usai relawan melihat video menyedihkan. Namun, efeknya justru terlihat ketika relawan melihat video kedua dimana tercatat perubahan tekanan darah, naiknya nafsu makan dan turunya produksi leptin. Catatan itu mirip seperti efek dari latihan fisik tahap sedang.

"Esensi dari penelitian ini adalah penyedia layanan kesehatan seharusnya memberikan wawasan baru dan pemahaman, dan opsi lebih lanjut sehingga pasien yang tidak terburu-buru menggunakan aktivitas fisik untuk menormalkan atau meningkatkan selera makan mereka," ujarnya.

Kata dia, banyak pasien tua menderita karena nafsu makan berkurang sebagai akibat dari depresi dan kurangnya aktivitas fisik. Ia mencatat penurunan nafsu makan sering terlihat pada pasien lanjut usia setelah kematian pasangan, dan orang-orang sakit kronis. Berk menilai pasien berusia lanjut mungkin bisa menggunakan terapi senyum untuk membantu mereka mendapatkan kembali nafsu makan mereka.

"Ini menarik, emosi positif yang dihasilkan dari perilaku seperti saat bermain musik atau bernyanyi, dan tawa riang diterjemahkan sebagai jenis mekanisme biologis pemicu sikap optimis," terangnya.

0 komentar:


Posting Komentar