Diberdayakan oleh Blogger.

rss

Sabtu, 12 Maret 2011

TUMOR JINAK PADA ALAT GENITAL

 


VULVA
A.     TUMOR KISTIK VULVA
1.      Kista inklusi : terjadi akibat perlukaan terutama pada persalinan,karena episiotomy atau robekan, dimana suatu segmen epitelterpendam dan kemudian menjadi kista. Kista ini terdapat di bawah epitel vulva/perineum maupun vagina berwarna kekuning-kuningan atau abu-abu. Biasanya bergaris tengah kurang dari 1 cm dan berisi cairan kental. Umumnya kista ini tidak menimbulkan keluhan.
2.      Kista sisa jaringan embrio
a.       Kista gartner : dianggap berasal dari saluran mesonefridikus wolffi.terdapat pada dinding lateral-anterolateral vagina sampai pada vulva dekat urethra dan klitoris. Dindingnya terdiri dari epitel thorak atau kubus berisi cairan jernih tanpa musin.
Biasanya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukuran kepala janin,dengan konsistensi yang lunak.
b.      Kista saluran nuck : berasal dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang terletak pada saluran inguinal,kadang –kadang melanjutkan diri sampai pada labio mayora. Terletak mulai dari saluran inguinal sampai dinding labium mayora,kadang-kadang terdiri dari beberapa kista.kista saluran nuck berisi cairan jernih dengan dinding selaput peritoneum. Dengan demikian kista ini harus dibesarkan dengan hernia (burut) inguinal dan varikokel yang sering terdapat pada kehamilan.
3.      Kista kelenjar
a.       Kista bartholini : terjadi akibat adanya penyumbatan pada kelenjar bartholin yang menyebabkan akumulasi cairan dan adanya pertumbuhan kulit pada saluran kelenjar bartholin. Dapat juga terjadi karena adanya infeksi gonorrhea,streptococcus,dan E. Coli.
b.      Kista sebasea :   berasal dari kelenjar sebasea kulit yang terdapat pada labium mayora,labium minora dan mons veneris, terjadi karna penyumbatan saluran kelenjar sehingga terjadilah penimbunan sebum.kelenjar ini biasanya terletak di bawah permukaan kulit berwarna kuning ke abu-abuan dengan batas jelas dan berkonsistensi keras, ukuran kecil dan sering multiple. Dinding nya berlapis epitel kelenjar dengan isi sebum yng mengandung Kristal kolesterol. Dan Kristal ini sering mengalami infeksi
c.       Kista paraurethra(skene) : terjadi karna saluran kelenjar ini tertutup oleh infeksi. Kista ini biasa menonjol pada dinding depan vagina dan sering mengalami infeksi

B.     TUMOR SOLID
1.      Tumor epitel
Kondiloma akuminata : penyakit ini disebabkan oleh virus HPV type 6 dan II,dan akhir-akhir ini dimasukkan ke dalam golongan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Berupa jengger ayam atau bunga kol ( cauliflower),dan dapat tumbuh pada vulva,sekitar anus sampai vagina dan serviks.

Karunkula urethra : terdapat 2 macam
a.       Karunkula urethra neoplasma : terdiri dari polip merah muda dengan tangkai pada tepi dorsal muara uretra,,mikroskopik sebagai papiloma urethra yang ditutup oleh epitel transisional yang tersusun sebagai lipatan dengan tipe yang sering menyerupai pertumbuhan ganas.
b.      Karunkula urethra granulomatosa :penonjolan ini terdiri dari jarring granulomatosa pada muara urethra terutama bagian belakang yang meluas ke samping  juga ,dengan demikian lubang muara urethra ini menonjol akan tetapi tidak mempunyai tangkai,berwarna merah  kusam dan tidak menimbulkan nyeri seperti pada karunkula urethra neoplasma.gambaran mikroskopik adalah reaksi granulomatosa jaringan terhadap infeksi kronik pada urethra.karunkula ini sering terdapat pada wanita pasca menopause ,kebanyakan merupakan penampilan infestasi Trikomonas vaginalis.

2.      Tumor jaringan mesodermal
Fibroma :Berasal dari jaringan di sekitar labium majus ,dapat tumbuh besar dengan konsistensi lunak dan berwarna putih keabu-abuan.
Lipoma: berasal dari jaringan lemak di sekitar labia mayora dengan konsistensi lunak,dapat bertangkai dan mencapai ukuran besar.
Leiomioma:berasak dari otot polos ligamentum rotundum dekat pada labia mayora tersusun seperti pusaran air/konde.
Neurofibroma:berasal dari sarung serabut saraf ,biasanya kecil saja,lunak,berbentuk polipoid dan berwarna seperti daging.
Hemangioma:yang berasal dari congenital biasanya akan menghilang  sendiri pada pertumbuhan anak.pada pascamenopause biasanya terjadi karena adanya varises yang kecil-kecil dan dapat menyebabkan perdarahan pascamenopause.Angiokeratoma jenis hemagioma dengan kapiler membesar pada korium dan dengan hiperkeratisis pada epidermis.hemangioma kavernosum mempunyai ruangan yang luas dengan permukaan yang tidak rata,berisi darah dengan dinding sel endotel,tumor  ini kadang –kadang masuk ke jaringan di bawahnya.
Limfangioma:berasal dari jaringan pembuluh limfe,jarang sekali di jumpai mikroskopik tampak seperti limfangioma namun tidak berwarna.

VAGINA
A.TUMOR KISTIK
Tumor-tumor di vagina pada umumnya mempunyai sifat yang sama dengan yang didapatkan pada vulva.Tumor vulva dan vagina hendaknya dibedakan dari veginitis emfisematosa.dapat juga kista saluran Muller terjadi di dekat serviks biasanya soliter akan tetapi dapat miltipel.kista ini dilapisi epitel seperti endoserviks,berisi cairan musin.

B.TUMOR SOLID
Pada umumnya juga mempunyai sifat yang sama pada urethra dan yang terdapat pada vulva ,kecuali granuloma ,tumor miksoid serta adenosis vagina.
Tumor miksoid vagina:konsistensi lunak seperti kista berisi jaringan miksomatosa,jaringan pengikat dan jaringan lemak seperti yang biasa terdapat pada daerah glutea,fossa iskhiorektales,serta apabila terdapat di vagina berada pada daerah parakolpos.kadang-kadang kambuh kembali dan dapat juga menjadi ganas.
Adenosis vagina:berasal dari sisa saluran paramesonefridikus muller berupa tumor jinak vagina,terutama terletak dekat serviks ureti,terdiri dari pitel torak  yang  mengeluarkan mucus.di tempat itu mukosa vagina tampak merah dan granular /berbintik.adenosis vagina ni dapat disebabkan karena pemberian dietilstilbestrolatau hormon estrogen sistensis lain,diberikan pada ibu penderita waktu hamil muda (sindrom D.E.S).tumor ini dapat menjadi adenokarsnoma .diagnosis ditegakkan dengan kolposkopi yang terlihat sebagai ulserasi kemudian dilanjutkan dengan biopsi dan pemeriksaan histopatologi.


UTERUS
Ektoserviks
Kista sisa jaringan embrional:berasal dari saluran mesonefridikus wolffi terdapat pada dinding samping ektoserviks.
Kista endometriosis: letaknya superficial
Folikel atau kista Nabothi: kista retensi kelenjar endoserviks biasanya terdapat pada wanita multipara ,sebagai penampilan servisitis.kista ini jarang  mencapai ukuran besar berwarna putih mengkilap berisi cairan mucus.kalau kista ini menjadi besar dapat menyebabkan perasaan nyeri.
Papiloma :dapat tunggal maupan multipel seperti kondiloma akuminata.kebanyakan papiloma ini adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun persalinan.
Hemangioma:jarang,biasanya terletak superfisial.dapat  membesar pada waktu kehamilan ,dapat menyebabkan metroragiteraoi tumor ektoserviks tergantung kepada kelainan atau pun potensi akan kelainan yang dapat disebabkan nya.



Endoserviks
Polip: sebetulnya adalah suatu adonema maupun adenofibroma yangn berasal dari selaput lender endoserviks.Tangkainya dapat panjang hingga keluar dari vulva.Epitel yang melapisi biasanya adalah epitel endoserviks yang dapat juga nmengalami metaplasi menjadi lebih semakin kompleks.bagian ujung polip dapat mengalami nekrosis ,serta mudah berdarah .polip ini berkembang karena pengaruh radang maupun virus.

Endometrium
Polip endometrium :sering didapati ,terutama dengan pemeriksaan histroskopi polip berasal  antara lain dari : a)adenoma ,adenofibroma; b) mioma submukusum; c) plasenta.
Adenoma-adenofibroma: biasanya terdiri dari epitel endometrium dengan stroma yang sesuai dengan daur haid.adenoma ini biasanya merupakan penampilan hyperplasia endometrium,dengan konsistensi lunak dan berwarna kemerah-merahan.gangguan yang sering ditimbulkan adalah metroragi sampai menometroragi,infertilitas.pula mempunyai kecendrungan kambuh kembali.

Mioma submukosum: sarang mioma dapat tumbuh bertangkai dan keluar dari uterus menjadi mioma yang dilahirkan (myom geburt). Tumor berkonsistensi  kenyal berwarna putih.
Polip plasenta : berasal dari plasenta yang tertinggal setelah partus maupun abortus.pemeriksaan histology memperlihatkan vili korialis dalam berbagai tingkat degenerasi yang di lapisi endometrium.polip plasenta menyebabkan uterus mengalami subinvolusi yang menimbulkan perdarahan .polip endometrium umumnya diangkat dengan cara kuretase .dengan histroskopi dapat di lakukan dengan cara kauterisasi dan bedah laser.

Miometrium
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya ,sehingga dalam pustakaan dikenal juga istilah fibromioma ,leiomioma,atau pun fibroid.
Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche,setelah menopause kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh.
Patologi anatomi
Menurut letaknya,mioma dapat kita dapati sebagai :
a.       Mioma submukosum : berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus
b.      Mioma intramural : mioma terdapat pada dinding uterus diantara serabut miometrium
c.       Mioma subserosum : apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus,diliputi oleh serosa.

Perubahan sekunder:
Ø  Atrofi
Ø  Degenerasi hialin
Ø  Degenerasi kistik
Ø  Degenerasi membatu ( calcireous degeneration)
Ø  Degenerasi merah ( carneous degeneration)
Ø  Degenerasi lemak
             
Komplikasi :
·         Degenerasi ganas
·         Torsi/putaran tangkai

Gejala dan tanda :
ü  Perdarahan abnormal
ü  Rasa nyeri
ü  Poliuria ( bila terjadi penekanan pada vesica urinaria)
ü  Retensio urin ( bila trjadi penekanan pada urethra)
ü  Hidronefrosis ( bila terjadi penekanan pada ureter)
ü  Edema tungkai dan nyeri panggul ( bila terjadi penekanan pada pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul

Mioma uteri dalam kehamilan
Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya menyebabkan infertilitas;resiko terjadinya abortus bertambah karena distorsi rongga uterus;khususnya pada mioma submukosum;letak janin;menghalangi kemajuan persalinan karena letaknya pada serviks uteri;menyebabkan inersia maupun atonia uteri;sehingga menyebabkan perdarahan post partum karena adanya gangguan mekanik dalam fungsi miometrium;menyebabkan placenta sukar lepas dari dasarnya;dan mengganggu proses involusi uterus
Kehamilan sendiri dapat menimbulkan perubahan pada mioma uteri,antara lain:
1.      Tumor membesar terutama pada bulan-bilan pertama karena pengaruh estrogen yang kadarnya meningkat
2.      Dapat terjadi degerasi merah pada waktu hamil maupun masa nifas seperti telah diutarakan diatas, yang kadang-kadang memerlukan pembedahan segera guna mengangkat sarang mioma.
3.      Meskipun jarang mioma uteri bertangkai dapat juga mengalami torsi dengan gejala dan tanda sindrom abdomen akut.

Diagnosis
Sering kali penderita mengeluh akan rasa berat dan adanya benjolan pada perut bagian bawah.pemeriksaan bimanual akan mengungkapkan tumor padat uterus, yang umumnya terletak digaris tengah ataupun agak kesamping,sering kali teraba terbenjol-benjol.Mioma subserosum dapat mempunyai tangkai yang berhubungan dengan uterus.
Mioma intramural akan menyebabkan kavum uteri menjadi luas,yang ditegakkan dengan pemeriksaan uterus sonde.Mioma submukosum kadang kala dapat teraba dengan jari yang masuk ke dalam kanalis servikalis,dan terasanya benjolan pada permukaan kavum uteri.
Diagnosa banding yang perlu kita pikirkan tumor abdomen dibagian bawah atau panggul ialah mioma subserosum dan kehamilan,mioma submukosum yang dilahirkan harus dibedakan dengan inversion uteri: mioma intramural harus dibedakan dengan suatu adenomiosis,khoriokarsinoma,karsinoma korporis uteri atau suatu sarcoma uteri.USG abdominal dan transvaginal dapat membantu dan menegakkan dugaan klinis.

Pengobatan
Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah,tetapi walaupun demikian mioma uteri memerlukan pengamatan setiap 3-6 bulan.Dalam menopause dapat terhenti pertumbuhannya atau menjadi lisut.Dan apabila terlihat adanya suatu perubahan yang berbahaya dapat terdeteksi dengan cepat agar dapat diadakan tindakan segera.
Dalam deKade terakhir ada usaha mengobati mioma uterus dengan GnRH agonist( GnRHa).GnRHa yang mengatur reseptor gonadotropin dihipofisis akan mengurangi sekresi gonadotropin yang mempengaruhi leiomioma.Hal ini dapat memperkecil uterus kurang lebih selama 16 minggu.

Pengobatan operatif
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus.Pengambilan sarang mioma subserosum dapat mudah dilaksanakan apabila tumor bertangkai.Apabila miomektomi ini dilakukan karena keinginan memperoleh anak,maka kemungkinan akan terjadi kehamilan adalah 30-50%.
Perlu disadari bahwa 25-35% dari penderita tersebut akan masih memerlukan histerektomi.Histerektomi sendiri adalah pengangkatan uterus,yang umumnya merupakan tindakan terpilih. Histerektomi dapat dilaksanakan per abdominam atau pervaginam.tetapi ini jarang dilakukan karena uterus harus lebih kecil dari telur angsa dan tidak ada perlekatan dengan sekitarnya.Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alas an mencegah akan timbulnya karsinoma servisis uteri.Histerektomi supravaginal hanya dilakukan apabila terdapat kesukaran tehnis dalam mengangkat uterus dalam keseluruhan.

Radioterapi
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita mengalami menopause.Dan radioterapi ini umumnya hanya dikerjakan apabila tidak ada keganasan pada uterus.




DAFTAR PUSTAKA



Prawirohardjo, sarwono. ilmu kandungan. PT.Bina pustaka, Jakarta 2008